(Jakarta) - Sekretaris Menteri Negara BUMN Said Didu mengatakan posisi Pertamina menjadi serba salah dalam melakukan percepatan konversi minyak tanah (minah) ke gas setelah kejagung mengadakan penyelidikan terhadap dugaan penyimpangan pengadaan tbung elpiji 3 kg.
“Pertamina kan jadi seperti buah simalakama kalau tidak dilaksanakan dianggap menghambat program pemerintah, sementara kalau dipercepat dianggap melanggar hukum,” kata Said setelah diskusi tentang Performa BUMN di Jakarta.
Menurut Said kebijakan Pertamina mengimpor tabungan gas elpiji, itu dilakukan dalam kerangka percepatan konversi minah ke gas. Karena produsen dalam negeri kemampuan pasokan tabung gasnya terbatas.
Namun, Ia juga setuju jika setiap pengadaan tidak boleh merugikan negara. “kalau masih dalam kordor kebijakan saya kira masalah ini masih bisa dibicarakan, tapi kerugian negara tetap tidak boleh terjadi,” ujar Said.
Sampai saat ini, kementrian negara BUMN mengaku belum menerima laporan detil tentang kasus yang melibatkan Pertamina tersebut. “Saya akan minta laporan detilnya segera, tapi sebelumnya saya tegaskan itu dalam rangka percepatan program konversi,” tegasnya. (Adi)
“Pertamina kan jadi seperti buah simalakama kalau tidak dilaksanakan dianggap menghambat program pemerintah, sementara kalau dipercepat dianggap melanggar hukum,” kata Said setelah diskusi tentang Performa BUMN di Jakarta.
Menurut Said kebijakan Pertamina mengimpor tabungan gas elpiji, itu dilakukan dalam kerangka percepatan konversi minah ke gas. Karena produsen dalam negeri kemampuan pasokan tabung gasnya terbatas.
Namun, Ia juga setuju jika setiap pengadaan tidak boleh merugikan negara. “kalau masih dalam kordor kebijakan saya kira masalah ini masih bisa dibicarakan, tapi kerugian negara tetap tidak boleh terjadi,” ujar Said.
Sampai saat ini, kementrian negara BUMN mengaku belum menerima laporan detil tentang kasus yang melibatkan Pertamina tersebut. “Saya akan minta laporan detilnya segera, tapi sebelumnya saya tegaskan itu dalam rangka percepatan program konversi,” tegasnya. (Adi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar