| UTAMA | | ENGLISH | | BERITA FOTO | | ULASAN | | DIALOG | | REDAKSI | | RISET - POLLING |

24 Juli 2008

Iran Janjikan Tidak Ada Kelonggaran Nuklir

(Teheran) – Iran tidak akan memberikan kelonggaran sedikitpun pada aktivitas nuklirnya. Demikian diungkapkan Presiden Mahmoud Ahmadinejad dalam pernyataan reaksi pertamanya terkait seruan bagi Teheran mengakhiri pengayaan uranium.

Para utusan dari AS, EU dan PBB medesak Iran untuk memberikan jawaban dalam waktu dua minggu atau menghadapi kemungkinan sanksi terbaru.

Pertemuan di Jenewa, Sabtu lalu, adalah untuk pertama kalinya bagi pejabat AS dan Iran mengadakan pembicaraan tatap muka mengenai program nuklir Iran yang kontroversial.

“Warga Iran merupakan tipe orang yang tabah dan kukuh,” kata Ahmadinejad.

“Mereka tidak akan mundur sedikit pun di hadapan kekuatan yang menindas,” katanya dalam pidato yang ditayangkan di televisi untuk konsumsi ribuan pendukung di kota Yasouj bagian selatan.

Ahmadinejad juga memuji keikutsertaan AS dalam perbincangan di Jenewa, seraya menggambarkan hal tersebut sebagai langkah positif kedepan menuju pengakuan hak-hak Iran dalam memperoleh teknologi nuklir.

Menurut Iran, seluruh program nuklirnya murni untuk tujuan damai, sementara AS dan sekutunya yakin hal itu dapat digunakan untuk mengembangkan senjata nuklir.

Wartawan di Teheran mengatakan, pidato Ahmadinejad memuat bahasa yang lazim digunakannya untuk menentang, namun ini untuk pertama kalinya dia berbicara dengan keras sejak putaran terakhir diplomasi yang memberikan harapan akhir yang damai untuk krisis.

Para diplomat sejatinya berharap, Iran akan menanggapi penawaran pembekuan aktivitas nuklir, dimana dengan pembekuan program pengayaan uranium Iran pada level saat ini akan bersanding dengan janji pihak barat untuk tidak memperkuat sanksi atas Teheran.
Iran dilaporkan tertarik dengan penawaran tersebut, namun belum jelas apakah ada pembagian dalam kepemimpinannya ataukah Iran hanya bermain dengan waktu.

Adapun, aktivitas nuklir Iran yang berkelanjutan telah menentang tuntutan Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan pengayaan uranium. (BBC/Lala/Internasional)

Tidak ada komentar: