(Jakarta)- Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) meragukan kualitas daftar pemilih dalam Pemilu 2OO9 sebab JPPR menilai adanya kelemahan dalam tahapan pemuktahiran data pemilih yang tengah berlangsung saat ini.
“Ada banyak kelemahan di antaranya, sebab PPS (Panitia Pemungutan Suara) belum terbentuk karena dananya terlambat diturunkan oleh pemerintah,” ujar Koordinator Nasional JPPR Jerry Sumampaow di kantor KPU, Jakarta, Senin (21/7).
Menurut Jerry, tahapan pemuktahiran data pemilih tidak transparan, sebab KPU tidak pernah menyampaikan tahapan ini sudah sejauh mana prosesnya.
“Proses ini tidak terawasi bawaslu sehingga KPU tidak merasa terdesak untuk paparkan ini ke publik, ini sangat riskan, di setiap pilkada, daftar pemilih menuai protes masyarakat karena banyak yang tidak terdaftar,” terang Jerry. (Nurseffi)
“Ada banyak kelemahan di antaranya, sebab PPS (Panitia Pemungutan Suara) belum terbentuk karena dananya terlambat diturunkan oleh pemerintah,” ujar Koordinator Nasional JPPR Jerry Sumampaow di kantor KPU, Jakarta, Senin (21/7).
Menurut Jerry, tahapan pemuktahiran data pemilih tidak transparan, sebab KPU tidak pernah menyampaikan tahapan ini sudah sejauh mana prosesnya.
“Proses ini tidak terawasi bawaslu sehingga KPU tidak merasa terdesak untuk paparkan ini ke publik, ini sangat riskan, di setiap pilkada, daftar pemilih menuai protes masyarakat karena banyak yang tidak terdaftar,” terang Jerry. (Nurseffi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar