(Jakarta) - Keputusan Menhukham Andi Mattalata yang mengganti Sekjen PKB dari Yenni Wahid menjadi Lukman Eddy merupakan suatu rekayasa politik untuk menyingkirkan Abdurrahman Wahid.
“PKB-nya mau diambil dari Gus Dur, padahal yang menanamkan tenaga, pikiran, uang itu Gus Dur bukan Yenny Wahid, bukan Aris Junaedi (Bendahara PKB) dan bukan pula Muhaimin Iskandar (Ketum PKB),” ujar Yenni di Kantor PKB, Jalan Kalibata, Jakarta, Jumat (25/7)
Yenni mengatakan, yang berhak menentukan PKB ke arah mana berjalan adalah Gus Dur, bukan orang lain. “Jangan orang-orang di luar sana yang bekerjasama dengan oknum-oknum dalam PKB untuk mengerdilkan Gus Dur, seolah-olah Gus Dur bukan Ketua Umum,” jelas Yenni.
Pangkal mulanya, lanjut Yenni, adalah ada upaya untuk melakukan kooptasi (upaya menguasai seseorang) kepada PKB dengan cara menyingkarkan Gus Dur. “Gimana caranya PKB dikuasai, Gus Dur-nya nggak bisa macam-macam atau nggak bisa berbuat sesuatu, dan mereka sudah berhasil dengan keputusan MA kemaren serta dengan apa yang dilakukan Andi Mattalata,” jelas Yenni.
Yenni juga menambahkan, jika PKB tidak protes dan tidak ada tindakan politik yang dilakukan PKB kubu Gus Dur, maka hal itu akan membahayakan. “Kalau orang seperti Gus Dur bisa diperlakukan seperti ini , bagaimana orang-orang yang berada di desa,” tukas Yenni. (Taupik/Dhita)
“PKB-nya mau diambil dari Gus Dur, padahal yang menanamkan tenaga, pikiran, uang itu Gus Dur bukan Yenny Wahid, bukan Aris Junaedi (Bendahara PKB) dan bukan pula Muhaimin Iskandar (Ketum PKB),” ujar Yenni di Kantor PKB, Jalan Kalibata, Jakarta, Jumat (25/7)
Yenni mengatakan, yang berhak menentukan PKB ke arah mana berjalan adalah Gus Dur, bukan orang lain. “Jangan orang-orang di luar sana yang bekerjasama dengan oknum-oknum dalam PKB untuk mengerdilkan Gus Dur, seolah-olah Gus Dur bukan Ketua Umum,” jelas Yenni.
Pangkal mulanya, lanjut Yenni, adalah ada upaya untuk melakukan kooptasi (upaya menguasai seseorang) kepada PKB dengan cara menyingkarkan Gus Dur. “Gimana caranya PKB dikuasai, Gus Dur-nya nggak bisa macam-macam atau nggak bisa berbuat sesuatu, dan mereka sudah berhasil dengan keputusan MA kemaren serta dengan apa yang dilakukan Andi Mattalata,” jelas Yenni.
Yenni juga menambahkan, jika PKB tidak protes dan tidak ada tindakan politik yang dilakukan PKB kubu Gus Dur, maka hal itu akan membahayakan. “Kalau orang seperti Gus Dur bisa diperlakukan seperti ini , bagaimana orang-orang yang berada di desa,” tukas Yenni. (Taupik/Dhita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar