(Baghdad) - Calon Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan dunia harus mencegah Iran memiliki senjata nuklir.
Dalam lawatan ke kota Sderot di Israel selatan, Obama memperingatkan Iran yang bersenjata nuklir akan menjadi ancaman besar bagi keamanan dunia.
Senator Illionis itu menjanjikan komitmennya bagi keamanan Israel dan bagi pembicaraan perdamaian Timur Tengah selama melakukan lawatan dua hari di kawasan tersebut.
Obama telah menemui para pemimpin Israel serta Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
"Iran yang memiliki nuklir akan menjadi ancaman besar dan dunia harus mencegah Iran memiliki senjata nuklir," kata Obama.
Obama menambahkan masyarakat internasional harus memberi tawaran besar agar dapat membujuk Iran untuk menghentikan program nuklirnya.
Jika terpilih, kandidat dari Partai Demokrat itu mengatakan dia "tidak akan memberi pilihan" dalam masalah Iran, yang menegaskan tenaga nuklirnya untuk kepentingan damai.
Lawatan singkat
Sderot adalah kota yang sering mendapat serangan dari kelompok-kelompok militan Palestina yang diluncurkan dari Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Saat berbicara di depan timbunan selongsongan mortir, Obama kembali menegaskan pandangannya bahwa Yerusalem harus menjadi ibukota Israel, namun menegaskan status akhir kota itu harus diputuskan melalui pembicaraan damai.
Obama membuat marah kepemimpinan Palestina bulan lalu dengan mengatakan kota itu - yang oleh rakyat Palestina dianggap sebagai ibukota masa depan negara mereka - harus menjadi ibukota Israel yang "tidak terpecah".
Sebelumnya, Obama melakukan pembicaraan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah, dan mengatakan kepadanya bahwa dia akan segera melibatkan diri dalam proses perdamaian Timur Tengah jika terpilih sebagai presiden, kata pejabat yang dekat dengan Abbas.
"Obama mengukuhkan kepada Presiden Abbas bahwa dia akan menjadi mitra yang mendukung proses perdamaian," kata Saeb Erekat kepada para wartawan setelah pertemuan di Ramallah, Tepi Barat.
Obama mengatakan kepada Abbas dia "tidak akan membuang waktu" dan segera mencoba menyelesaikan konflik Timur Tengah jika terpilih sebagai presiden, kata Erekat.
Dengan mengunjungi Ramallah, Obama meraih pujian pihak Palestina dan membedakan dirinya dengan saingannya dari Partai Republik John McCain, kata wartawan BBC James Coomarasamy, yang ikut dalam rombongan Obama.
Senator McCain tidak berkunjung ke Tepi Barat ketika melakukan lawatan ke kawasan itu. (BBC/Nurseffi)
Dalam lawatan ke kota Sderot di Israel selatan, Obama memperingatkan Iran yang bersenjata nuklir akan menjadi ancaman besar bagi keamanan dunia.
Senator Illionis itu menjanjikan komitmennya bagi keamanan Israel dan bagi pembicaraan perdamaian Timur Tengah selama melakukan lawatan dua hari di kawasan tersebut.
Obama telah menemui para pemimpin Israel serta Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
"Iran yang memiliki nuklir akan menjadi ancaman besar dan dunia harus mencegah Iran memiliki senjata nuklir," kata Obama.
Obama menambahkan masyarakat internasional harus memberi tawaran besar agar dapat membujuk Iran untuk menghentikan program nuklirnya.
Jika terpilih, kandidat dari Partai Demokrat itu mengatakan dia "tidak akan memberi pilihan" dalam masalah Iran, yang menegaskan tenaga nuklirnya untuk kepentingan damai.
Lawatan singkat
Sderot adalah kota yang sering mendapat serangan dari kelompok-kelompok militan Palestina yang diluncurkan dari Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Saat berbicara di depan timbunan selongsongan mortir, Obama kembali menegaskan pandangannya bahwa Yerusalem harus menjadi ibukota Israel, namun menegaskan status akhir kota itu harus diputuskan melalui pembicaraan damai.
Obama membuat marah kepemimpinan Palestina bulan lalu dengan mengatakan kota itu - yang oleh rakyat Palestina dianggap sebagai ibukota masa depan negara mereka - harus menjadi ibukota Israel yang "tidak terpecah".
Sebelumnya, Obama melakukan pembicaraan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah, dan mengatakan kepadanya bahwa dia akan segera melibatkan diri dalam proses perdamaian Timur Tengah jika terpilih sebagai presiden, kata pejabat yang dekat dengan Abbas.
"Obama mengukuhkan kepada Presiden Abbas bahwa dia akan menjadi mitra yang mendukung proses perdamaian," kata Saeb Erekat kepada para wartawan setelah pertemuan di Ramallah, Tepi Barat.
Obama mengatakan kepada Abbas dia "tidak akan membuang waktu" dan segera mencoba menyelesaikan konflik Timur Tengah jika terpilih sebagai presiden, kata Erekat.
Dengan mengunjungi Ramallah, Obama meraih pujian pihak Palestina dan membedakan dirinya dengan saingannya dari Partai Republik John McCain, kata wartawan BBC James Coomarasamy, yang ikut dalam rombongan Obama.
Senator McCain tidak berkunjung ke Tepi Barat ketika melakukan lawatan ke kawasan itu. (BBC/Nurseffi)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar