(Jakarta) - Pertumbuhan kredit bulan Juli diatas 33 persen, hal ini merupakan rekor yang tinggi karena target sesungguhnya hanya dibawah 20 persen.
“Dalam rencana bisnis bank-bank secara keseluruhan pun berkisar 22-24 persen secara agregat. Aktualnya yang dihadapi 33 persen,” kata Deputi Gubernur BI Hartadi A Saswono di Jakarta, Rabu (23/7).
Menurut Hartadi, penyebab peningkatan kredit dengan sangat cepat ini yaitu tingginya harga-harga faktor produksi. “Ini yang harus kita sadari, sehingga diperlukan biaya-biaya yang lebih besar,” ujar Hartadi.
Masalahnya, imbuh Hartadi, apakah pertumbuhan kredit bisa disertai dengan pertumbuhan modal yang besar. “Akhir-akhir ini karena pertumbuhan kredit yang tinggi, mereka cari funding (dana) tidak cuma dari funding umum tapi juga dengan masuk ke pasar uang,” jelas Hartadi.(Nurseffi)
“Dalam rencana bisnis bank-bank secara keseluruhan pun berkisar 22-24 persen secara agregat. Aktualnya yang dihadapi 33 persen,” kata Deputi Gubernur BI Hartadi A Saswono di Jakarta, Rabu (23/7).
Menurut Hartadi, penyebab peningkatan kredit dengan sangat cepat ini yaitu tingginya harga-harga faktor produksi. “Ini yang harus kita sadari, sehingga diperlukan biaya-biaya yang lebih besar,” ujar Hartadi.
Masalahnya, imbuh Hartadi, apakah pertumbuhan kredit bisa disertai dengan pertumbuhan modal yang besar. “Akhir-akhir ini karena pertumbuhan kredit yang tinggi, mereka cari funding (dana) tidak cuma dari funding umum tapi juga dengan masuk ke pasar uang,” jelas Hartadi.(Nurseffi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar