(Jakarta) - PT Bayan Resources Tbk akan menggunakan dana sebesar Rp 313,4 milyar hasil Initial Public Offering (IPO) untuk mengambil alih kapal Floating Transfer Station untuk angkutan batu bara.
Direktur Utama dan CEO PT Bayan Eddie Chin Wai fong menyatakan floating transfer station itu merupakan kapal second yang diambil alih dari perusahaan minyak yang pailit di Kalimantan Selatan. “Nanti kapal tersebut akan kami gunakan untuk mengangkut hasil produk batubara kami di Kalimantan Selatan,” ujar Eddie di Jakarta, Rabu (5/8).
Eddie menjelaskan IPO PT Bayan ditargetkan menghasilkan Rp 4,8 trilyun dana segar. Selain untuk mengambil alih floating transfer station, dana IPO juga akan digunakan untuk mengembangkan modal kerja di anak perusahaan Bayan.
“Untuk PT Wahana sebesar Rp 360,2 milyar, sedangkan PT Perkasa Inaka Kerta Rp 322, 8 milyar. Untuk Proyek floating transfer PT Bayan sebesar 148,3 milyar. Sisanya 711,9 milyar digunakan untuk penambahan aset batubara, “ ujarnya. (Adi)
Direktur Utama dan CEO PT Bayan Eddie Chin Wai fong menyatakan floating transfer station itu merupakan kapal second yang diambil alih dari perusahaan minyak yang pailit di Kalimantan Selatan. “Nanti kapal tersebut akan kami gunakan untuk mengangkut hasil produk batubara kami di Kalimantan Selatan,” ujar Eddie di Jakarta, Rabu (5/8).
Eddie menjelaskan IPO PT Bayan ditargetkan menghasilkan Rp 4,8 trilyun dana segar. Selain untuk mengambil alih floating transfer station, dana IPO juga akan digunakan untuk mengembangkan modal kerja di anak perusahaan Bayan.
“Untuk PT Wahana sebesar Rp 360,2 milyar, sedangkan PT Perkasa Inaka Kerta Rp 322, 8 milyar. Untuk Proyek floating transfer PT Bayan sebesar 148,3 milyar. Sisanya 711,9 milyar digunakan untuk penambahan aset batubara, “ ujarnya. (Adi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar