(Jakarta) – Departemen Perdagangan menggandeng Bank Negara Indonesia (BNI) untuk mengembangkan kegiatan ekonomi creative dan pemberdayaan usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Kerjasama Depdag dan BNI meliputi sosialisasi dan cetak biru dan pengembangan ekonomi creative di Indonesia, pemberian dukungan pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan pasar tradisional, pemberian layanan jasa dan produk perbankan, dan pengelolaan toko Indonesia di Bandara.
Menurut Dirut BNI Gatot M Suwondo kegiatan ekonomi creative merupakan industri produk dan jasa inovatif berbasis budaya bangsa. “Industri ini memiliki potensi bisnis yang besar pada masa yang akan datang. Namun memang saat ini masih banyak pihak perbankan yang menganggap yang menganggap industri ini belum bankable,” ujar Mari usai penandatanganan Mou dengan Depdag, di Jakarta, Kamis (7/8).
Gatot melanjutkan, BNI nantinya juga akan membantu pemerintah dalam membuat cetak biru skema pembiayaan yang bankable bagi pelaku industri creative. Gatot menjelaskan sebelum ini BNI juga telah banyak mendukung kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan kegiatan ekonomi creative seperti mendukung pameran kerajinan Indonesia Craft, pameran interior, kemudian memsponsori java jazz festival.
“Di bidang film, juga telah membangun pembiayaan pembuatan film ‘Serambi’ yang mengisahkan seputar bencana Tsunami di Aceh serta penyelenggaraan Jakarta Internasional film festival,” pungkasnya.
Untuk pemberdayaan pasar tradisonal, imbuh Gatot, BNI telah membantu pengembangan pasar Johar Jakarta, pasar Serpong Banten, pasar tradisional Pacitan serta pemberian kredit kemitraan pada koperasi pasar PD Pasar Jaya. (Adi)
Kerjasama Depdag dan BNI meliputi sosialisasi dan cetak biru dan pengembangan ekonomi creative di Indonesia, pemberian dukungan pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan pasar tradisional, pemberian layanan jasa dan produk perbankan, dan pengelolaan toko Indonesia di Bandara.
Menurut Dirut BNI Gatot M Suwondo kegiatan ekonomi creative merupakan industri produk dan jasa inovatif berbasis budaya bangsa. “Industri ini memiliki potensi bisnis yang besar pada masa yang akan datang. Namun memang saat ini masih banyak pihak perbankan yang menganggap yang menganggap industri ini belum bankable,” ujar Mari usai penandatanganan Mou dengan Depdag, di Jakarta, Kamis (7/8).
Gatot melanjutkan, BNI nantinya juga akan membantu pemerintah dalam membuat cetak biru skema pembiayaan yang bankable bagi pelaku industri creative. Gatot menjelaskan sebelum ini BNI juga telah banyak mendukung kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan kegiatan ekonomi creative seperti mendukung pameran kerajinan Indonesia Craft, pameran interior, kemudian memsponsori java jazz festival.
“Di bidang film, juga telah membangun pembiayaan pembuatan film ‘Serambi’ yang mengisahkan seputar bencana Tsunami di Aceh serta penyelenggaraan Jakarta Internasional film festival,” pungkasnya.
Untuk pemberdayaan pasar tradisonal, imbuh Gatot, BNI telah membantu pengembangan pasar Johar Jakarta, pasar Serpong Banten, pasar tradisional Pacitan serta pemberian kredit kemitraan pada koperasi pasar PD Pasar Jaya. (Adi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar