(Jakarta) - Dengan banyaknya surplus jumlah parpol peserta pemilu 2009 akan menyebabkan rendahnya kualitas calon legislatif.
"Saat ini saya melihat hampir semua parpol kesulitan untuk mencari caleg karena adanya 34 parpol dan adanya kuota tertentu," kata Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Yudi Latif usai diskusi sosok presiden dan wapres ideal di 2009, Siapa yang Bervisi Daerah?' di gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Jumat (1/8).
Yudi menilai situasi penyusunan caleg oleh parpol terlihat seperti obral. "Sekarang semacam obral. Buat siapa yang mau masuk diterima. Pada kondisi itu, seringkali justru ketika harga politik terlalu murah bagi pencalonan maka dibuka untuk orang-orang yang punya banyak duit untuk beli tiket politik."
Dengan banyak parpol, imbuh Yudi, maka partai semakin berkompetisi dan membutuhkan banyak sumber daya politik.
“Sehingga ini membuat sdm keuangan parpol terbatas, siapapun yang mampu bisa membeli list diposisi tertinggi. Ini yang menyebabkan banyak pengusaha mendapatkan posisi jadi dalam pencalegkan," papar Yudi. (Nurseffi)
"Saat ini saya melihat hampir semua parpol kesulitan untuk mencari caleg karena adanya 34 parpol dan adanya kuota tertentu," kata Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Yudi Latif usai diskusi sosok presiden dan wapres ideal di 2009, Siapa yang Bervisi Daerah?' di gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Jumat (1/8).
Yudi menilai situasi penyusunan caleg oleh parpol terlihat seperti obral. "Sekarang semacam obral. Buat siapa yang mau masuk diterima. Pada kondisi itu, seringkali justru ketika harga politik terlalu murah bagi pencalonan maka dibuka untuk orang-orang yang punya banyak duit untuk beli tiket politik."
Dengan banyak parpol, imbuh Yudi, maka partai semakin berkompetisi dan membutuhkan banyak sumber daya politik.
“Sehingga ini membuat sdm keuangan parpol terbatas, siapapun yang mampu bisa membeli list diposisi tertinggi. Ini yang menyebabkan banyak pengusaha mendapatkan posisi jadi dalam pencalegkan," papar Yudi. (Nurseffi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar