(Jakarta) - Masyarakat seharusnya menghormati keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang hingga saat ini belum melakukan pencopotan jabatan terhadap Kepala Bappenas Paskah Suzetta.
"Kita harus hormati posisi Presiden. Jangan ada tekanan, karena itu adalah bagian opini. Pasti Presiden punya alasan untuk tidak mencopot Paskah kali ini," kata Ketua Fraksi Partai Golkar Priyo Budi Santoso kepada wartawan usai acara jumpa pers 'Peluncuran Perhimpunan Generasi Baru Nusantara, Tampilnya Tokoh Muda Asia: Peluang dan Tantangan' di Kafe Bebek Bali, Senayan, Jakarta, Selasa (5/8).
Priyo mengatakan, saat ini terlibatnya paskah dalam korupsi masih pengakuan dari satu orang saja dan belum tentu juga bisa dibuktikan kebenarannya. "Kalau hanya pengakuan satu orang kan belum tentu juga, kita tunggu saja prosesnya," terang Priyo.
Sebelumnya, saat Hamka Yandhu menjadi saksi terungkap bahwa Paskah saat itu Wakil Ketua Komisi IX DPR) menerima uang sebesar Rp 1 miliar dan Menteri Kehutanan MS Kaban (saat itu anggota Komisi IX DPR) menerima uang Rp 300 miliar.(Dhita)
"Kita harus hormati posisi Presiden. Jangan ada tekanan, karena itu adalah bagian opini. Pasti Presiden punya alasan untuk tidak mencopot Paskah kali ini," kata Ketua Fraksi Partai Golkar Priyo Budi Santoso kepada wartawan usai acara jumpa pers 'Peluncuran Perhimpunan Generasi Baru Nusantara, Tampilnya Tokoh Muda Asia: Peluang dan Tantangan' di Kafe Bebek Bali, Senayan, Jakarta, Selasa (5/8).
Priyo mengatakan, saat ini terlibatnya paskah dalam korupsi masih pengakuan dari satu orang saja dan belum tentu juga bisa dibuktikan kebenarannya. "Kalau hanya pengakuan satu orang kan belum tentu juga, kita tunggu saja prosesnya," terang Priyo.
Sebelumnya, saat Hamka Yandhu menjadi saksi terungkap bahwa Paskah saat itu Wakil Ketua Komisi IX DPR) menerima uang sebesar Rp 1 miliar dan Menteri Kehutanan MS Kaban (saat itu anggota Komisi IX DPR) menerima uang Rp 300 miliar.(Dhita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar