
Hal ini disampaikan Direktur Utama Pertamina Ari H. Soemarno setelah menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (15/5).
“Sekarang kita kasih kelonggaran dari kuota sebulan sebanyak lima persen tapi karena permintaan akan premium dan solar yang tidak normal, jumlah itu belum tentu mencukupi. Jadi kita ingin masyarakat juga menahan diri dalam melakukan konsumsi,” kata Ari.
Menurut Ari, permintaan BBM meningkat menjadi 18-20 persen, setelah pemerintah memastikan akan menaikan harga. “Bahkan di Surabaya lebih dari itu. Sebenarnya stok kita cukup jika permintaan normal. “
Namun jika permintaan tidak normal, lanjut Ari, Pertamina tidak bisa berbuat apa-apa. “Kita tidak bisa membatasi karena sistem distribusi kita sistem bebas. Di beberapa daerah ada pembatasan malah jadi masalah, bahkan ada ancaman terhadap SPBU,” ungkapnya
Terkait peroduksi di kilang minyak, Ari mengaku produksinya normal. “Kehandalan kilang kita rata-rata 95 persen, bahkan efisiensinya lebih baik dari negara-negara Asia lainnya,” papar Ari. (Adi/Nurseffi/Eko-Sektor Riil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar